Minggu, 20 November 2022

 Masa awal


Tsar Rusia terakhir, Nicholas II, memerintah Kekaisaran Rusia hingga dipaksa mengundurkan diri pada bulan Maret 1917 dalam Revolusi Rusia karena adanya polemik keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I. Selanjutnya, Pemerintahan Sementara Rusia mengambil alih kekuasaan hingga digulingkan oleh kaum Bolshevik melalui Revolusi Oktober pada tanggal 7 November 1917 yang dipimpin oleh Vladimir Lenin.


Uni Soviet secara resmi didirikan pada bulan Desember 1922 dengan anggota RSFS Rusia, RSS Ukraina, RSS Byelorusia, dan RSFS Transkaukasia yang masing-masing dipimpin oleh Partai Bolshevik setempat. Lenin ditunjuk sebagai Pemimpin Uni Soviet yang pertama. Walaupun Uni Soviet didirikan sebagai federasi, sebutan "Soviet Rusia" – yang sebenarnya hanya berlaku bagi RSFS Rusia – sering kali disalahgunakan untuk menyebut Uni Soviet secara keseluruhan oleh penulis dan politisi non-Soviet.


Era Stalin


Lenin wafat pada tahun 1924 dan digantikan oleh Josef Stalin. Pada masanya, ia memodernisasi pertanian dengan program kolektivisasi yang terkenal ganas dan mengakibatkan banyak rakyatnya mati kelaparan, dibuang ke kamp-kamp konsentrasi di Siberia, atau ditembak mati oleh aparat pemerintah (terutama NKVD). Stalin juga membunuh banyak orang yang dianggapnya sebagai pembangkang, termasuk golongan militer. Pembersihan Besar-Besaran pada tahun 1937 adalah yang terburuk. Selain itu, ia turut memprakarsai industrialisasi Uni Soviet meski lebih ditujukan untuk kepentingan militer.


Pada tahun 1939, Soviet menandatangani pakta non-agresi dengan Nazi Jerman yang memberi jalan bagi Uni Soviet untuk mencaplok bagian timur Polandia, negara-negara Baltik, dan Bessarabia. Pencaplokan Soviet atas Polandia diwarnai dengan adanya Pembantaian Katyn, pembunuhan massal 20.000 orang Polandia oleh NKVD. Walaupun demikian, isi fakta ini dilanggar oleh Nazi Jerman dengan menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941 dalam Operasi Barbarossa. Setelah mengalami kekalahan demi kekalahan, Tentara Merah berhasil menahan serbuan Nazi pada tahun 1943 dan akhirnya berhasil mengusir mereka dari Eropa Timur. Daerah-daerah yang dulunya dikuasai Nazi, termasuk sebagian Jerman, direbut oleh Soviet. Walaupun lebih dari 20 juta rakyat Uni Soviet terbunuh dalam Perang Patriotik Raya, dunia mulai memperhitungkan kekuatan angkatan bersenjata Soviet.


Pascaperang, Uni Soviet mengubah strategi pendudukannya di Eropa Timur, dari militer ke dominasi politik dan ekonomi meskipun tentara Soviet tetap ditempatkan di negara-negara tersebut hingga keruntuhannya kelak. Strateginya adalah menunjuk rezim pro-komunis setempat untuk memerintah negara-negara tersebut di bawah pengawasan Moskwa. Selain itu, Soviet juga berusaha mengembangkan pengaruhnya ke luar negeri, terutama ke beberapa negara tetangganya seperti Finlandia dan Afganistan. Hal ini memicu reaksi negatif dari negara-negara Barat yang berakibat dimulainya Perang Dingin. Dalam masa yang sama, Stalin berusaha membangun kembali ekonomi Soviet yang porak poranda akibat perang sambil meneruskan kebijakan lamanya, yaitu membangun industri berat dan militer serta menindas para pembangkang. Pada masa inilah, Uni Soviet mulai berkonfrontasi dengan kekuatan Barat dengan mendukung Korea Utara dalam Perang Korea pada tahun 1950.


Era Khrushchev


Stalin meninggal pada tahun 1953 dan digantikan oleh Nikita Khrushchev. Pada masanya, ia mengubah kebijakan Stalin yang tergolong kejam melalui proses destalinisasi dan berusaha memperbaiki hubungan dengan negara-negara Barat. Meskipun demikian, konfrontasi dengan Barat tetap ada. Pada masa inilah terjadi perlombaan angkasa dan senjata nuklir. Khrushchev dilengserkan dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis dan Kepala Negara Uni Soviet pada tahun 1964 setelah Krisis Rudal Kuba setahun sebelumnya yang nyaris memicu perang nuklir antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat.


Era Brezhnev


Leonid Brezhnev dan Jimmy Carter menandatangani Traktat SALT II.

Setelah Khrushchev dilengserkan, Uni Soviet kembali dipimpin secara bersama-sama oleh Leonid Brezhnev


sebagai Sekretaris Jenderal, Alexei Kosygin sebagai Perdana Menteri, dan Nikolai Podgorny sebagai Ketua Presidiumhingga 1970 saat Brezhnev mengangkat dirinya sebagai pemimpin tunggal. Pada tahun 1968, Uni Soviet dan negara-negara anggota Pakta Warsawa menginvasi Cekoslowakia untuk mencegah meluasnya reformasi Musim Semi Praha.


Pada masanya, Brezhnev memulai politik détente yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan negara-negara Barat. Walaupun demikian, ia tetap berusaha mengembangkan pengaruh Soviet dengan mendukung salah satu pihak yang pro-komunisme, sosialisme, atau anti-Barat dalam berbagai konflik global dan perang saudara seperti mendukung negara-negara Arab dalam konflik melawan Israel, Vietcong dan Tentara Rakyat Vietnam dalam Perang Vietnam yang juga didukung oleh Tiongkok, MPLA di Angola, FRELIMO di Mozambik, SWAPO di Namibia, serta pemerintahan Sandinista di Nikaragua. Selain itu, ia juga menghidupkan kembali beberapa kebijakan Stalin yang bertumpu pada pembangunan industri berat dan militer.


Era Brezhnev juga dikenal sebagai "Masa Stagnasi" karena birokrasi Soviet yang kaku saat itu menghalangi inovasi dan pembaruan dalam segala bidang, terutama bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Pada tahun 1980, pecah Perang Soviet-Afganistan yang mengakhiri kebijakan détente sehingga membuat Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Jimmy Carter dan Ronald Reagan memperbarui ketegangan dan melanjutkan perlombaan senjata.


Era Gorbachev


Setelah meninggal pada tahun 1982, kedudukan Brezhnev digantikan oleh Yuri Andropov dan Konstantin Chernenko yang masing-masing meninggal saat menjabat pada tahun 1984 dan 1985. Pasca-kematian Chernenko, Politbiro mengangkat Mikhail Gorbachev sebagai Sekretaris Jenderal pada bulan Maret 1985 yang menandai hadirnya generasi kepemimpinan yang baru. Di bawah Gorbachev yang relatif masih muda, para teknokrat berorientasi pembaruan yang telah mengawali karier mereka sejak masa kepemimpinan Khrushchev, dengan segera memperkuat kekuasaan di lingkungan Partai Komunis, memberikan momentum baru untuk liberalisasi politik dan ekonomi, serta mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Barat.


Pada saat Gorbachev memperkenalkan glasnost (keterbukaan politik), perestroika (restrukturisasi ekonomi), dan uskoreniye (percepatan pembangunan ekonomi), perekonomian Uni Soviet mengalami inflasi tersembunyi yang diperparah oleh maraknya pasar gelap. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan sebagai negara adidaya dalam bidang militer, spionase, dan bantuan bagi negara-negara sahabat, telah banyak membebani perekonomian Uni Soviet. Gelombang baru industrialisasi yang didasarkan pada teknologi informasi membuat Uni Soviet kelabakan mengadopsi teknologi Barat dan mencari kredit untuk mengatasi keterbelakangannya.


Undang-Undang Koperasi yang diberlakukan pada bulan Mei 1988 merupakan salah satu kejutan dalam agenda pembaruan ekonomi Gorbachev. Untuk pertama kalinya sejak Kebijakan Ekonomi Baru yang digagas oleh Lenin, negara mengizinkan kepemilikan pribadi perusahaan dalam bidang jasa, manufaktur, dan perdagangan luar negeri.


Glasnost memberi kebebasan berbicara dan berpendapat secara lebih besar. Kebebasan pers mulai diterapkan serta ribuan tahanan politik dibebaskan dari kamp-kamp kerja paksa. Tujuan utama Gorbachev mengadakan glasnost adalah untuk menekan kaum konservatif yang menentang kebijakan restrukturisasi ekonominya. Melalui berbagai keterbukaan, debat, dan partisipasinya, Gorbachev berharap rakyat Soviet akan mendukung setiap langkah pembaruannya.


Pada bulan Januari 1987, Gorbachev menyerukan demokratisasi dengan memperkenalkan unsur-unsur demokrasi seperti pemilihan umum dengan banyak calon dalam dinamika politik Uni Soviet. Pada bulan Juni 1988, dalam Kongres Partai Komunis Uni Soviet XIX, Gorbachev menggulirkan pembaruan-pembaruan radikal yang dimaksudkan untuk mengurangi kendali Partai Komunis terhadap aparat pemerintah. Pada bulan Desember 1988, Majelis Agung Uni Soviet menyetujui pembentukan Kongres Perwakilan Rakyat yang sebelumnya telah ditetapkan dalam amendemen Konstitusi Soviet 1977 sebagai badan legislatif yang baru. Pemilihan umum anggota kongres diadakan di Uni Soviet pada bulan Maret dan April 1989. Pada tanggal 15 Maret 1990, Gorbachev terpilih sebagai Presiden Uni Soviet yang pertama.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SCHOOL ONLINE - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -